Toraja terletak di Sulawesi Selatan. Daerah Toraja sangat unik, terutama dalam hal penguburan. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi ditempatkan di gua-gua di batu. Tubuh didampingi oleh patung-patung yang menggambarkan almarhum. Di sini ada kuburan di batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut Aluk To Dolo kepercayaan animisme antara Tana Toraja, makin tinggi tempat ia meletakkan mayat tumbuh dengan cepat untuk memenuhi Roh Allah atau surga.
pemakaman baru-baru ini diadakan beberapa waktu setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sejak kematian yang bersangkutan , agar keluarga yang ditinggalkan untuk mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman. Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba melainkan suatu proses bertahap menuju Puya (dunia roh, atau akhirat). Dalam masa tunggu, tubuh dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di bawah tongkonan. Roh-roh orang mati diyakini tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman selesai, setelah itu jiwa akan melakukan perjalanan ke Puya.
Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Orang lebih banyak daya, maka kerbau lebih banyak dipotong. Menyembelih dilakukan dengan menggunakan parang. Bangkai kerbau, termasuk kepala, berbaris di lapangan, menunggu pemiliknya, yang dalam "waktu tidur". Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanan dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Membantai puluhan kerbau dan babi merupakan puncak dari ratusan musik dan tari pemakaman tidak memiliki pemuda yang menangkap darah muncrat dengan bambu panjang. Sebagian besar daging diberikan kepada para tamu dan dicatat karena akan dianggap utang kepada keluarga almarhum.
Ada tiga cara pemakaman: peti mati dapat disimpan dalam sebuah gua, atau di kuburan batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya terkadang dikubur di kuburan batu diukir. Makam biasanya mahal dan waktu pembuatan kurang lebih beberapa bulan. Di beberapa daerah, sebuah gua batu yang digunakan untuk menyimpan tubuh seluruh keluarga. Kayu patung yang disebut tau tau biasanya ditempatkan di gua dan menghadap keluar. Bayi peti mati atau anak dengan seutas tali tergantung di sisi tebing. Biasanya berlangsung selama setahun sebelum membuat peti membusuk dan jatuh Rope.
Flora Fauna
Transportasi Tradisional
Bali
Pantai
Kuliner
About Uong Jowo
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Aceh
Air Terjun
Bali
Banten
Culture
East Java
Feature
Flora Fauna
Indonesia Barat
Indonesia Tengah
Indonesia Timur
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan
Kaltim
Kawah
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Kuliner
Lampung
Maluku
NTB
Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Pantai
Pelabuhan
Pulau Kecil
Riau
rumah adat
seni budaya
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Taman
Tarakan
Tempat Wisata
Transportasi Tradisional
Wisata
Wisata Gunung
Wisata Pantai
wisata pulau
Yogyakarta
About Me
- Uong Jowo
- Uong Jowo was Born In Surabaya, March 1971. I'm A Blogger Templates Designer and a Converter Wp Themes to Blogger Template.
No comments