Select Menu

sponsor

Select Menu

Flora Fauna

Transportasi Tradisional

Bali

Pantai

Kuliner

» » Mengungkap Makna Tradisi Malam Satu Suro


Uong Jowo March 05, 2013 0

Java -tahun mulai 1 Suro didirikan oleh Sultan Agung , raja terbesar dari Islam Mataram  di 1.613-1.645 . Sultan Agung dibuat dengan menggabungkan Java Kalender Kalender Saka yang berasal dari India ( kencan syamsiah-kamariah/candra-surya/luni-solar ) dengan Kalender Hijriah Arab asal . Pada waktu itu tahun 1547 Kalender Saka sementara Hijriah kalender tahun 1035. Sultan Agung pada tahun 1625 yang bertujuan untuk menyebarkan Islam Jawa berusaha merangkul kemudian mayoritas Hindu - Budha yang menggunakan Saka kalender .


Menurut tradisi dan kepercayaan Jawa , bulan Suro diwarnai oleh mistik aura dari supranatural begitu tebal dibanding bulan-bulan lainnya . Sama seperti di tahun surya , setiap bulan memiliki unik perspektif dalam berbagai cara , serta dengan Tahun Jawa.

 Misteri 1 Sura terkait dengan salah satu Jawa tradisi yang telah disebut Sura Duraka . Dalam Sura Duraka disebut karena itu sering terjadi dalam akumulasi negatif kekuatan supranatural , yang melahirkan banyak korban bagi mereka yang tidak sadar dan waspada . Akibatnya , ada banyak tragedi dan bencana menimpa manusia alam semesta .

 Secara umum , orang melakukan ritual dengan terendam, pusaka jamasan air berebut , diam penebusan dosa , ziarah kubur , dan sejenisnya . Bagi umat Katolik , sebagai pengikut Yesus Kristus , semua yang tindakan adalah tidak lagi diperlukan untuk menyambut 1 Suro . Namun demikian , Gereja ruang dan tempat selaras dengan iman Katolik bagi mereka yang masih hidup tradisi Suran ( menyambut 1 Suro ). Jadi , melayani inkulturasi dari iman Katolik . Satu dari mereka , melalui perayaan Ekaristi . Ekaristi adalah cara terbaik merajut inkulturasi dari iman Katolik dalam menyambut Suro 1 .

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

.