Bagi masyarakat Madura , karapan sapi bukan sebuah pesta rakyat yang perayaan yang diadakan setiap tahun . Karapan sapi bukan hanya sebuah tradisi yang dilakukan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya . Karapan sapi adalah sebuah prestise yang akan mengangkat martabat dari kebanggaan di masyarakat . Sejarah asal-usul bull racing tidak ada yang tahu persis , namun berdasarkan sumber lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi diketahui bahwa bull balap pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur dari Sapudi Pulau , Sumenep pada abad ke-13 .
Setelah panen datang sebagai ungkapan sukacita panen yang melimpah Pangeran Ketandur memiliki inisiatif mengajak warga dari desa untuk mengadakan perlombaan sapi . Luas lahan yang telah dipanen padi areal yang digunakan untuk balapan sapi . Akhirnya tradisi balapan sapi Pangeran Ketandur Ide sampai sekarang yang terus berkembang dan dilestarikan . Hanya lebih populer namanya diubah untuk " balap banteng " .
Sebelum kerapan dimulai semua sapi - sering diarak . ke lapangan Kesempatan ini juga digunakan untuk mengendurkan otot-otot sapi , juga sebuah arena untuk memamerkan keindahan pakaian dan hiasan dari sapi yang akan diperebutkan . Setelah parade selesai , pakaian dan segala fasilitasnya dibuka . Hanya pakaian yang tidak mengganggu sapi gerakan yang masih tersisa melekat . Setelah itu , mulai yang lomba pertama untuk menentukan kejuaraan peserta. Seperti dalam permainan sepak bola, di babak ini , para peserta akan mengatur strategi untuk menempatkan sapi ke " atas "untuk para babak berikutnya ( eliminasi), dapat bersaing dengan sapi ras dari yang " rendah ". Selanjutnya tahap adalah pertama , kedua , ketiga dan keempat dan babak final . Dalam babak penyisihan , permainan memakai sistem gugur . Dengan kata lain, sapi yang telah dinyatakan hilang ras , tidak lagi memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam berikutnya putaran pertandingan . Sementara itu , para sapi yang ras dinyatakan sebagai pemenang , akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya . Dan seterusnya ke dalam pemain terakhir yang selalu menang dan menjadi juara .
Flora Fauna
Transportasi Tradisional
Bali
Pantai
Kuliner
About Uong Jowo
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
Aceh
Air Terjun
Bali
Banten
Culture
East Java
Feature
Flora Fauna
Indonesia Barat
Indonesia Tengah
Indonesia Timur
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan
Kaltim
Kawah
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Kuliner
Lampung
Maluku
NTB
Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Pantai
Pelabuhan
Pulau Kecil
Riau
rumah adat
seni budaya
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Taman
Tarakan
Tempat Wisata
Transportasi Tradisional
Wisata
Wisata Gunung
Wisata Pantai
wisata pulau
Yogyakarta
About Me
- Uong Jowo
- Uong Jowo was Born In Surabaya, March 1971. I'm A Blogger Templates Designer and a Converter Wp Themes to Blogger Template.
No comments