Select Menu

sponsor

Select Menu

Flora Fauna

Transportasi Tradisional

Bali

Pantai

Kuliner

» » Benteng Portugis di Indonesia


Uong Jowo July 01, 2013 1

Kenapa banyak sekali benteng-benteng peninggalan bangsa portugis di wilayah timur Indonesia, dan jarang sekali kita temukan di barat Indonesia? Ya, mungkin jawabnya karena dulu di wilayah timur Indonesia kaya akan rempah-rempah yang sangat diperlukan oleh bangsa portugis, entah untuk dikonsumsi sendiri atau di perdagangkan kembali
          Saking banyaknya rempah-rempah mereka lantas tergiur untuk membawanya. Namun perjalanan dari nusantara ini ke negaranya memakan waktu yang sangat lama terlebih lagi kapal yang mereka naiki jelas-jelas berbeda dengan kapal zaman sekarang. Alih-alih butuh tempat sementara untuk menetap dan mengatur segala sesuatu termasuk urusan administratifnya, mereka pun membuat benteng disamping sebagai tempat untuk menyimpan rempah-rempahnya.
Ukuran benteng yang mereka buat pun tidak  kepalang kecil melainkan berukuran besar yang terbuat dari material yang kokoh, cukup untuk menampung orang-orangnya dari mereka yang hanya sekedar kuli angkut sampai perwira atasan. Benteng pun kerap dilengkapi dengan sistem pertahanan dari senjata sampai meriam-meriam untuk mempertahankan diri apabila diserang oleh rival dagang atau pun masyarakat lokal. Nah, dimana saja kah daerah-daerah di Nusantara ini yang banyak benteng portugisnya:
             Pertama ada di Benteng Portugis yang bernama Benteng Tohula yang tepat berada di tengah kota Tidore. Benteng Portugis Tohula berasal dari nama pelabuhan Tohula hasil karya arsitektur Spanyol yang letaknya tepat didepan benteng.  Dari benteng ini memang akan bisa melihat dengan jelas wilayah pantai sehingga pergerakan kapal musuh bisa terpantau sejak dini.
Benteng Tohula
Selain Benteng Tohula, di Tidore ada pula  Benteng Benteng Tore yang juga merupakan sisa peninggalan Portugis dan Belanda.Kedua benteng ini letaknya berdekatan, sama-sama di pusat kota serta dekat dengan Kedaton Kie, Singgasana Sultan Tidore.
Beralih ke Maluku tepatnya di Pulau Neira, disana  Benteng Belgica. Benteng ini pada awalnya adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Portugis pada sekitar abad-1. Lama setelah itu, di lokasi benteng Portugis tersebut kemudian dibangun kembali sebuah benteng oleh VOC atas perintah Gubernur Jendral Pieter Both pada tanggal 4 September 1611. Benteng tersebut kemudian diberi nama Fort Belgica, sehingga pada saat itu, terdapat dua buah benteng di Pulau Neira yaitu; Benteng Belgica dan Benteng Nassau. Benteng ini dibangun dengan tujuan untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC.
Kemudian ada pula Benteng Tolukko merupakan salah satu benteng peninggalan Portugis yang berada di wilayah Maluku Utara khususnya di Ternate. Portugis ini mulai masuk dan menduduki wilayah Ternate sejak tahun 1512 dan benteng dibangun dengan tujuan sebagai tempat pengamanan misi dagang mereka serta kepentingan pengintaian musuh, bangunan ini mulai di bangun oleh Portugis pada tahun 1540.
Awal mula pembentukan benteng ini diberi nama Benteng Santa Lusia yang dibangun oleh Fransissco Serrao, salah satu yang menarik di Benteng Tolukko adalah ada suatu ruangan bawah tanah yang langsung tembus ke wilayah laut di sekitar benteng namun ruangan ini sekarang telah ditutup dengan alasan tertentu, hal ini juga di buat sebagai salah satu upaya portugis untuk menghindar dari musuh.
Benteng Tolukko
Pada tahun 1533 terjadi sebuah pemberontakan oleh rakyat Maluku, ini menghasilkan perebutan Benteng Tolukko, dan yang akhirnya Benteng Tolukko di duduki oleh pihak Indonesia. Tak lama Indonesia mendududuki benteng, bangsa Belanda mulai masuk dan akhirnya benteng ini pun direbut oleh pihak Belanda, tepatnya pada tahun 1602, tahun 1610 beberapa bagian benteng dilakukan renovasi oleh Belanda.
Penyebutan Benteng Tolukko dilakukan karena adanya sultan Ternate, yaitu Sultan Mandar Syah yang memeberikan penghormatan kepada Tolukko, sehingga makalah benteng ini disebut benteng tolukko.
Di Kota Ternate juga ada Benteng peninggalan Portugis yang bernama Benteng Gamlamo di daerah Kastela yang dibangun pada tahun 1522. Begitu pula dengan Benteng Kota Janji yang terletak di Selatan pusat kota Ternate. Berdekatan dengan Benteng Kota Janji ada Benteng Kalamata yang berdiri dekat dengan garis pantai dan dibangun pada tahun 1540.  (berbagai sumber)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

1 komentar Benteng Portugis di Indonesia

  1. Benteng portugis salah-satu tanda bukti adanya penjajahan di Indonesia pada masa lampau.

    ReplyDelete

.