Select Menu April 7, 2025 08:13:43 AM

sponsor

Select Menu
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Flora Fauna

Transportasi Tradisional

Bali

  • Ubud bali

    21 Jul 2013 - 2 comment

    Pusat seni bali ada di ubud berbagai aneka barang dan kreasi seni ada di ubud dari lukisan, patung dan berkumpulnya para seniman tari semuanya ada di ubud. Ubud bali merupakan kecamatan di k...

    View More21 Jul 2013 2
  • Kota Denpasar Bali

    10 Jun 2013 - 2 comment
    View More10 Jun 2013 2
  • Pantai Kuta Bali

    09 Jun 2013 - 4 comment
    View More09 Jun 2013 4

Pantai

Kuliner

» » Bergoyang Lidah bersama Nasi Uduk Bakar dan Nasi Uduk Rasa Pandan


Uong Jowo July 05, 2013 0

Sarapan pagi dengan nasi uduk plus gorengan dan sambalnya, mungkin banyak dilakukan oleh anda. Begitu sederhana dengan apa yang menjadi komposisinya yaitu berupa gorengan, telur jika ada, sedikit sambal, kerupuk dan mie bihun. 


Yup, makanan yang satu ini selain murah meriah, juga banyak ditemukan dimana saja dan begitu familiarnya. Anda yang tinggal di kompleks perumahan, tinggal di sebuah perkampungan ,warung nasi uduk ala kadarnya pasti dapat ditemui.
Nah sekarang bagaimana jika anda ingin menyantap nasi uduk yang lain dari biasanya? Apakah ada nasi uduk yang berbeda dengan nasi uduk yang biasa dimakan? Lantas jika ada, dimana keberadaan warung nasi uduknya?  Dibawah ini ada ulasan singkat mengenai varian baru dari nasi uduk.

1.Nasi Uduk Bakar
Tidak jauh berbeda dengan nasi uduk pada umumnya, perbedaan nasi uduk jenis ini hanya dari penyajiannya yang harus dibakar terlebih dahulu.  Jika biasanya kita menyantap nasi uduk dalam bungkusan kertas coklat yang terkadang dibalut dengan kertas koran setelah kita memasannya, nah  nasi uduk bakar ini disajikan dengan memakai daun pisang.
Jadi setelah anda memesan nasi uduk yang diinginkan, tunggulah sebentar nasi dan ayam dibakar terlebih dahulu. Setelah bumbu ayam bakar masak dan matang,  nasi uduk yang dibungkus daun pun siap disajikan dengan bakaran daun pisang.
sumber foto: www.radarsukabumi.com
Nasi uduk ini dapat anda santap jika anda kebetulan berada di Jombang, Jawa Timur, dekat dengan tempat pemakaman mantan pressiden keempat RI, Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Lokasi warungnya di pinggiran jalan dan berjarak kurang lebih 300 meter ke utara dari lokasi makam. Soal harga, nasi uduk ini cukup bersahabat dan tergantung dari menu yang anda pilih, jika memilih menu pelengkap ayam misalnya, harga pun akan berbeda jika anda memilih tempe atau hanya nasi uduk biasa. Jadi semua tergantung dari menu yang anda akan pilih.
Selain di Jombang, nasi uduk bakar juga dapat temui di jalan Juanda di daerah Cianjur. Penyajian nasi uduk bakar di Cianjur ini hampir sama dengan nasi uduk bakar di Jombang, yaitu sama-sama menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Untuk lauk pauknya tersedia telur balado, perkedel, bihun goreng, tahu serta tempe balado, ditambah sambal oncom. Untuk harga seporsinya, nasi uduk bakar ini tidak akan membuat kantong anda langsung kering alias harganya cukup terjangkau.
2. Nasi Uduk Rasa Pandan
Nasi uduk warnanya hijau? Sangat unik seperti yang diketahui nasi uduk biasanya berwarna putih, tetapi nasi uduk ini berwarna hijau, mungkin hanya rumah makan milik Harry di KH Mochammad Mansyur, Jembatan Lima, Jakarta saja yang menyediakan nasi uduk seperti ini.
Rumah makannya sederhana tetapi menyediakan menu yang tidak biasa. Nampak etalase hidangan yang di susun secara rapi . Di dalam ruangan seluas  8 meter x 10 meter terdapat tujuh meja berjajar rapi yang masing-masingnya dapat menampung empat orang.
Nasi uduknya lantas kenapa bisa berwarna hijau? Harry sang mpunya rumah wakan ternyata menggunakan pewarna alami dari daun pandan hijau, oleh karena itu nasi uduknya jadi berwarna kehijauaan. Untuk sajian pelengkap nasi uduk rasa pandan disediakan pula panganan seperti ayam bumbu rujak bakar, cumi bakar yang ditusuk dengan kayu, tempe bakar dengan bumbunya yang khas dan sayur asem.
Bagaimana dengan harganya? Setali tiga keping dengan nasi uduk bakar di atas, harganya tidak sampai membuat kita mengernyitkan dahi alias ramah di kantong dan tidak membuat cekak isi dompet di kantong. Jam buka rumah makan sehari-hari mulai pukul 10.00 sampai dengan malam hari pukul 22.00 WIB.  (berbagai sumber)

«
Next
3 Tradisi Unik di Indonesia
»
Previous
Ekowisata di Penangkaran Buaya

No comments

Leave a Reply

.