Tempat Wisata Teluk Cendrawasih
Cenderawasih Bay, Indonesia
Uong Jowo
August 05, 2013
0
Teluk Cendrawasih mewakili ekosistem pantai, hutan mangrove, terumbu karang, dan hutan tropika di pulau Papua/Irian Jaya. Teluk Cendrawasih sendiri merupakan taman nasional terluas di Indonesia dengan komposisi daratan dan pesisir pantai 0,9%, pulau-pulau 3,8%, terumbu karang 5,5%, dan lautan 89,8%.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih menyimpan 150 jenis species dari 15 famili yang menyebar di tepian pulau-pulau besar dan kecil. Ekosistem terumbu karang dibagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Di Teluk Cendrawasih ini anda bisa melihat berbagai macam karang seperti karang hitam (Antiphates sp.), koloni karang biru (Heliopora coerulea), famili Faviidae dan Pectiniidae, dan berbagai macam karang lunak.
Tidak kalah dengan Wakatobi dan Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki berbagai jenis ikan. Tidak kurang dari 209 jenis ikan menghuni kawasan Teluk Cendrawasih, diantaranya adalah damselfish, butterflyfish, parrotfish, angelfish, rabbitfish, dan anemonefish. Ada juga Hiu raksasa yg jinak karena tidak memangsa manusia. Hiu jenis ini namanya Hiu Paus (whale shark), panjangnya bisa mencapai 14 meter namun makannya hanya ikan teri dan gerakannya lambat.
Selain dari keluarga pisces, ada juga jenis moluska seperti keong strombidae (Lambis spp.), keong cowries (Cypraea spp.), triton terompet (Charonia tritonis), keong kerucut (Conus spp.), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Jika anda beruntung, berbagai jenis kura-kura atau penyu bisa ditemukan atau bahkan foto berenang bersama penyu. Penyu yang sering mendarat di daratan taman nasional ini adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Dan ikan yang berukuran raksasa di Teluk Cendrawasih, anda bisa melihat paus biru (Balaenoptera musculus), Duyung (Dugong dugon), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu. Mereka sering menampakkan diri di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Ikan-ikan raksasa ini tidak melakukan migrasi seperti paus di Australia atau samudra Atlantik sehingga setiap saat bisa anda temui.
Tempat Wisata menarik lainnya
Selain pesona berbagai jenis ikan di Teluk Cendrawasih, ada goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, gua dalam air dengan kedalaman 30 meter di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa anda jumpai di beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior, dan Yomber.
Beberapa pulau yang saying untuk dilewatkan adalah:
- Pulau Rumberpon, untuk pengamatan burung, penangkaran rusa, wisata bahari, menyelam dan snorkeling, dan kerangka pesawat tempur jaman penjajahan Jepang yang jatuh di laut.
- Pulau Nusrowi, bagus untuk menyelam dan snorkeling, wisata bahari, dan pengamatan satwa.
- Pulau Mioswaar, terdapat sumber air panas, air terjun, menyelam dan snorkeling, pengamatan satwa dan wisata budaya.
- Pulau Yoop dan perairan Windesi, untuk pengamatan ikan paus dan ikan lumba-lumba.
- Pulau Roon, untuk pengamatan satwa burung, menyelam dan snorkeling, air terjun, wisata budaya.
Untuk bisa menikmati berbagai keindahan ala mini, waktu berkunjung terbaik adalah saat musim kemarau antara Mei sampai Oktober setiap tahunnya. Anda harus mendapat izin terlebih dahulu dari pengelola atau pemerintah daerah setempat.
Transportasi menuju Teluk Cendrawasih
Berhubung lokasi Teluk Cendrawasih berada di ujung timur Indonesia, bagi anda yang tinggal di Indonesia bagian barat bisa memilih beberapa alternatinf sebagai berikut:
Pesawat terbang: dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang/Makasar, Jayapura, naik pesawat dengan tujuan Biak, dilanjutkan ke Manokwari atau Nabire.
Kapal Laut: dari Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang/Makasar, dan Jayapura naik kapal laut ke Manokwari atau Nabire.
Dari Manokwari ke lokasi Taman Nasional (Pulau Rumberpon) naik longboat sekitar 5,5 jam perjalanan.
Bisa juga dari Manokwari menuju kota kecamatan Ransiki menggunakan mobil sekitar 3 jam perjalan dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Akomodasi di Teluk Cendrawasih
Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) belum tersedia hotel maupun penginapan. Umumnya pengelola pemandu wisata penyelaman (dive operator) memberi pelayanan tinggal di atas kapal atau live-aboard selama 4-10 hari. Dengan live-aboard, semua kebutuhan harian sudah disediakan, seperti tempat tidur, makanan, air tawar, peralatan dan pemandu diving. Paket penyelaman seperti ini memang lebih mahal daripada paket umum tetapi kelebihannya adalah anda bisa menyambangi dan menyelami pulau-pulau kecil yang tersebar di Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Ada pilihan lain jika anda berminat menginap, yaitu dengan menginap di pondok wisata BTNTC di Distrik Rumberpon tentunya menghubunginya terlebih dahulu. Pilihan lainnya adalah anda tinggal di rumah-rumah penduduk dengan menyewanya.
Kalau penasaran dengan resort yang ada, bisa mencoba Ahe Resort yang dikelola oleh orang asing. Paket yang ditawarkan seharga 1120 USD sudah termasuk transfer, pemandu, dan makan. Banyak penyelam professional dan petualang menginap di Ahe Resort.
No comments